![]() |
Ilustrasi. Sumber: Pixabay |
KitaNKRI.com - Donghua, animasi khas Tiongkok, telah mengalami transformasi signifikan sejak kemunculannya di awal abad ke-20. Budaya nontondonghua serta referensi donghua terbaik 2025 kini semakin banyak digemari dan dicari.
Berawal dari eksperimen sederhana di Shanghai, donghua kini menjadi bagian integral dari industri hiburan global.
Dengan menggabungkan warisan budaya dan inovasi teknologi, donghua menawarkan perspektif unik dalam dunia animasi.
Donghua, yang secara harfiah berarti "gambar bergerak" dalam bahasa Mandarin, merujuk pada animasi yang diproduksi di Tiongkok, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Istilah ini mulai digunakan secara luas pada era sosialisme (1949–1976) dan telah berkembang seiring waktu, mencerminkan perubahan dalam industri animasi Tiongkok.
Sejarah donghua dimulai pada tahun 1926 ketika tiga bersaudara Wan mendirikan perusahaan film animasi pertama di Tiongkok.
Mereka menciptakan film animasi bersuara pertama, "The Camel's Dance," pada tahun 1935, dan film panjang animasi pertama, "Princess Iron Fan," pada tahun 1941.
Pada tahun 1960-an, donghua mencapai puncak artistiknya dengan pengembangan teknik animasi tinta air (ink wash animation).
Film seperti "Tadpoles Searching for Mother" (1961) dan "The Cowherd's Flute" (1963) memanfaatkan estetika lukisan tradisional Tiongkok, menciptakan gaya visual yang unik dan memukau.
Namun, Revolusi Kebudayaan (1966–1976) membawa dampak negatif bagi industri animasi Tiongkok.
Banyak animator mengalami penindasan, dan produksi animasi mengalami stagnasi.
Setelah era tersebut, industri donghua perlahan bangkit kembali.
Dengan dukungan pemerintah dan kemajuan teknologi, donghua mulai mengeksplorasi berbagai genre dan gaya animasi, termasuk adaptasi cerita rakyat dan novel populer.
Salah satu contoh sukses donghua modern adalah "Mo Dao Zu Shi," yang dirilis pada tahun 2018.
Serial ini menggabungkan elemen budaya tradisional Tiongkok dengan narasi yang kompleks, menarik perhatian penonton domestik dan internasional.
Selain itu, "Heaven Official's Blessing" dan "The King's Avatar" juga menunjukkan kemampuan donghua dalam menyajikan cerita yang menarik dengan kualitas produksi tinggi.
Kedua seri ini telah mendapatkan pengakuan luas dan memperluas jangkauan donghua ke pasar global.
Perbedaan utama antara donghua dan anime Jepang terletak pada pendekatan artistik dan naratif.
Donghua sering kali menekankan realisme dan estetika tradisional, sementara anime cenderung memiliki gaya yang lebih ekspresif dan fantastis.
Namun, kedua bentuk animasi ini saling memengaruhi dan berkembang bersama, menciptakan lanskap animasi Asia yang kaya dan beragam.
Dengan meningkatnya minat global terhadap budaya Tiongkok, donghua memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan bersaing di pasar internasional.
Inovasi dalam teknologi animasi dan distribusi digital telah membuka peluang baru bagi donghua untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Sebagai bagian dari industri kreatif Tiongkok, donghua tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempromosikan budaya dan nilai-nilai Tiongkok ke seluruh dunia.
Dengan kombinasi antara warisan budaya dan inovasi modern, donghua siap untuk memainkan peran penting dalam industri animasi global di masa depan.***